The Power of Encouragement Part 2


Iyes, sekarang part 2 dari video anak kecil Jepang yang berusaha buat lompat kangkang. Untuk liat videonya, ada di part 1, silahkan klik di sini. Atau bisa dilihat di youtube dengan keyword pencarian, japanese childs jump.

Nah, yang mau L bahas di part 2 adalah bagaimana gigihnya sang anak untuk tetap berusaha, bagaimana sang guru tetap memberikan dorongan dan kesempatan kepada sang anak, bagaimana sang orangtua tetap tenang dan melihat usaha anaknya, daaan yang terpenting adalah bagaimana dukungan semangat  dari teman-teman sang anak yang dapat membangkitkan semangat bahkan sampai berhasil melewati halangan rintang pada test lompat kangkangnya. Oke, kita coba bahas yes.

 

——————————————————————————————————————

 

Satu kali percobaan gagal. Dua kali masih gagal. Tiga kali, gagal lagi, menangis malah, sempet berfikir untuk menyerah. Keempat kali, gagal lagi. Dan pada percobaan kelima, barulah sang anak berhasil melewati halang rintang dalam test lompat kangkang.

Kalau boleh menebak, sang anak (sepertinya) ingin menyerah di percobaan ketiga. Pasti ada rasa malu karena test yang dia lakukan di depan teman-teman dan orang tuanya. Malu karena tidak berhasil melewati halang rintang dalam lompat kangkangnya setelah dia berusaha sekuat tenaga. Tapi coba tebak, dia tetap mencoba mencoba mencoba dan mencoba, sampai berhasil.

Buat L, sang anak perlu bermental baja agar tetap terus mencoba. Perlu rasa percaya terhadap diri sendiri yang besar agar tetap berusaha bangkit dari ketidakmampuan. Dan L yakin, sang anak memiliki hal itu. Salut! Perlu banyak belajar kita.

 

 

Di sisi lain, terlihat dorongan sang guru yang tetap memberikan dorongan di setiap percobaan gagal yang dilakukan sang anak. Sang guru tidak terlihat sedikitpun marah, hanya berbicara dan anaknya pun menurut. Tetap memberikan kesempatan agar si anak tetap mencoba.

Buat L, sang guru perlu memiliki mental sabar yang luar biasa, tetap memberikan dukungan terhadap sang anak. Sang guru dapat melakukan hal itu karena si anak tetap menuruti apa kata guru dan tetap mencoba. Bukan tetiba malah memarahi guru atau bahkan melecehkan omongan guru. Terlihat beberapa kali si anak mengangguk ketika sang guru memberikan nasihat atau dorongan. Salut!

 

Lain pihak juga, terlihat ketenangan sang orang tua dalam melihat usaha yang dilakukan sang anak. Ketenangan sang orang tua dalam menyerahkan sepenuhnya terhadap sang guru untuk mendidik anaknya. Tidak terlihat adanya interupsi dari orang tua si anak ataupun orang tua teman yang lainnya, tetap khidmat mengikuti proses sang anak dalam berusaha.

Buat L, sang orang tua memiliki kepercayaan terhadap proses yang luar biasa. Sepenuhnya menyerahkan agar si anak menjalani proses. Bukan mempersilahkan atau bahkan mencarikan si anak jalan instan, yang terparah adalah jalan untuk berbuat curang. Salut!

 

Dan yang terakhir, adalah pihak dari teman-teman si anak yang tidak pernah lelah untuk tetap menyemangati dan memberikan dorongan terhadap si anak. Tidak pernah sekalipun terdengar cemoohan dari teman-temannya ketika si anak gagal dalam melakukan lompat kangkang. Mereka tetap terus terus terus dan terus memberikan semangat. Apapun mereka lakukan (tentunya dalam hal positif) agar si anak bisa berhasil melompati halang rintang dalam lompat kangkang.

Buat L, sang teman si anak ini memiliki rasa pertemanan dan perjuangan dan luar biasa. Mereka pasti memiliki rasa bahwa sukses bersama lebih indah dan menyenangkan, dibandingkan hanya sukses sendiri. Punya rasa empati yang luar biasa, sehingga tetap berusaha menyemangati si anak agar berhasil. Salut!

 

——————————————————————————————————————

 

Buat L, melihat video ini sangat emosional. L sampai nangis ikut senang, ikut bersorak ketika si anak berhasil melakukan test lompat kangkang tersebut. Menurut L, keberhasilan si anak merupakan rangkaian dari hasil didikan dan proses pendidikan yang luar biasa. Bayangkan,

Jika sang anak tidak memilki mental baja, mental daya juang yang tinggi. L yakin, pada percobaan ketiga pasti dia sudah menyerah, merengek sama ibunya, agar diperbolehkan untuk tidak melakukan test lompat tersebut.

Jika sang guru hanya membiarkan sang anak, toh kewajiban dia sebagai pengajar telah selesai. L yakin, sang anak tidak akan berhasil berapapun kali dia mencoba.

Jika sang orang tua menginterupsi proses yang sedang dilakukan sang anak. Malah protes, atau bahkan marah terhadap sang guru karena anak sekecil itu diharuskan melewati rintangan setinggi itu dalam test lompat kangkangnya. L yakin, anak tersebut sampai kapanpun tidak akan bisa menyelsaikan masalahnya sendiri. Mirisnya, di sini hal ini terjadi. Banyak orang tua yang ‘menyerang’ balik guru ketika guru ingin menanamkan pentingnya sebuah proses tersebut. Belum lagi memanjakan anak agar tetap ‘dilindungi’ bahkan cenderung si anak malah menjadi tidak dapat melakukan apa-apa sendiri.

Jika sang teman malah mencemooh dan merendahkan usaha sang anak. Malah mengejek, atau bahkan mengatakan bahwa si anak tidak akan bisa melompati halang rintang tersebut. L yakin, si anak akan menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan pasti kesulitan dalam menumbuhkan motivasi.

 

 

——————————————————————————————————————

 

Terakhir untuk mahasiswa semua.

Banyak hal yang bisa kita ambil dari video ini. Bagaimana sebuah proses usaha, percobaan, merupakan bukan hal yang sia-sia. Bagaimana mental seorang pejuang itu dibentuk tidak dibeli atau merupakan hasil dari proses instan. Seorang mahasiswa pernah nulis dan L suka quote-nya,

Bahkan mie instan pun butuh proses agar dapat disajikan dan dimakan – Aditya Wardhani

Jadi,

Ketika kalian menemukan hambatan, halang rintang, tetaplah berusaha. Tetaplah menjadi pejuang dalam kehidupan kalian masing-masing. Tetaplah memberikan dorongan dan semangat yang positif bagi teman-teman kalian, bukan cemooh, ejekan, dan bullying yang dikembangkan.

Bukan merengek terhadap guru agar proses dimudahkan dalam belajar. Bukan pula mengadu terhadap orang tua kalian jika guru memberikan sedikit peringatan sedikit lebih keras. Bukan pula mencari jalan instan.

Dan yang terakhir, tetaplah menikmati di setiap proses dalam kehidupan kalian. Insya Alloh, sukses akan ‘menghampiri’ :))


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *